Jumat, 14 Juni 2013
Celoteh Uda Mamad
Biarlah aku yg dibohongi, dari pada aku harus mebohongi,,,,!
Karena "Bohong" adlh racun dr kebaikan,,,,,,,
Ketika batu jalanan smakin terjal,
di saat itu pula, duri memenuhi tapak kakiku,,,,
aku tetap harus merangkak,,,,
mncapai puncak waktu
Agar harapan yg kusemai tak jadi layu,
dan cawan yg terisi oleh brjuta angan,
dapat kugapai dalam genggaman.
Kusapa pagi dari celah rerumputan diseblah jndela kamarku,,,
berharap mentari
bisa menghapuskan kerinduan,
krinduan pd angin yg mnerpa,
menyibak dan menepis hasrat yg tertawan oleh masa,,,,,
Sambilan taon ma ho amang, dung kehe manghadop ilahi robbi,,,
tottong doi uingot amang sude parhaccitanmi dan pambaenan mi tuau anak mon,,,
aso lek jadi sikolakki,,,,!
Hukirm do amang doa, disatiop au sumbayang, aso ditrimo Allah nian, sude amal ibadahmi,,
Di pelabuhan senja sore ini
kucoba mengetuk malam
kuhampar sajadah cinta di bibir malam...
Brharap dapat melebur jadi cahaya, menembus ke tanah,,,
hingga mengalir ke darah...
Wujudkan diri
pada tungku yang satu,,,,
Kutak akan brhenti,,,,,!
Terik terus menelanjangi bumi,
meski senja datang mnghadang,
namun dia tak gentar,
tak urung barang selangkah pun,
angin pun tak dapat menepis
kudapati rumput yg mengutuk
akan perih yg kian merajam.....
Tapi semuanya pasrah,,
menyerah pada yg tinggi,,
Menyibak tirai yg lusuh,,,
Malam terbelalak,,,!
Sarapan pagi,,,
sepiring makanan memilukn,
secangkir minuman cercaan dan makian,,
tersedia di ruang tdurku,
yang trkirim jauh dari seorg sahabtku
namanya tertera jelas,,
aku mmbiarkn sarapan pagiku
dijilati dan dimamah oleh mentari.
Sunggh tak sedap,,!
Dalam gelap malam
Kulihat bayangmu,,,,
:) :) :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar